Selasa, 14 Juni 2016

Contoh laporan akhir peyuluhan pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PENYULUHAN PERTANIAN

Judul Program:
Penyuluhan Cara Pembuatan Pupuk Mikro Organisme Lokal (MOL) dari Nasi Bekas Pada Kelompok Tani Subur Jaya Pasir Panjang, Muara Rumbai Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu




Oleh :

1.      Muhammad Balyan    NIM 1426018
2.      Noprida Yanti              NIM 1426008
3.      Ricky Olivianto            NIM 1426005
4.      Himpun Arahap           NIM 1426016


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
2016







HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PENYULUHAN PERTANIAN


Judul Program:
Penyuluhan Cara Pembuatan Pupuk Mikro Organisme Lokal (MOL) dari Nasi Bekas Pada Kelompok Tani Subur Jaya Pasir Panjang, Muara Rumbai Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu

Oleh :

1.      Muhammad Balyan      NIM 1426018
2.      Noprida Yanti                          NIM 1426008
3.      Ricky Olivianto            NIM 1426005
4.      Himpun Harahap          NIM 1426016


Dosen Pembimbing                                                                     Ketua Kelompok


Eksa Rusdiyana, M.Sc                                                                Noprida Yanti
NIDN 1019108502                                                                     NIM 1426008

Mengetahui,
Ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian UPP


Kiagus M.Zain Basriwijaya, S.Pt, M.Si
NIDN 1019128601

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Karunia serta Kekuatan, sehingga kami penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktikum dengan Judul Penyuluhan Cara Pembuatan Pupuk Mikro Organisme Lokal (MOL) dari Nasi Bekas Pada Kelompok Tani Subur Jaya Pasir Panjang, Muara Rumbai Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. Laporan Praktikum ini merupakan bahan kegiatan yang diajukan sebagai laporan pertanggung jawaban kegiatan mata kuliah Penyuluhan Pertanian Program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian.
Dan kami ucapkan terima kasih kepada bapak Eksa Rusdiyana, SP, M.Sc sebagai dosen pembimbing yang turut bantu membimbing dalam penyelesaian Laporan Akhir Praktikum ini dan juga dalam menyusun laporan ini hingga selesai, kami menyadari masih memiliki kekurangan. Diharapkan kritik dan saran dari saudara sekalian memicu kami dalam penyempurnaan yang lebih baik. Semoga semua ini bermanfaat bagi pengetahuan kita semua. Amin Ya rabbal alamin.




DAFTAR ISI
Cover ......................................................................................................................
Halaman Pengesahan ...........................................................................................
Kata Pengantar......................................................................................... ........    
Daftar Isi ...........................................................................................................
BAB I  Pendahuluan
    1.1 Latar Belakang Penyuluhan...........................................................................
    1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................
    1.3 Tujuan Penyuluhan......................................................................................
    1.4 Manfaat Penyuluhan ..................................................................................
BAB II  Tinjauan Pustaka
    2.1 Penyuluhan Pertanian ...................................................................................
    2.2 Kelompok Tani..............................................................................................
    2.3 Pupuk ............................................................................................................
BAB III  Metode Pelaksanaan
    3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...................................................................
    3.2 Kelompok Sasaran ........................................................................................
    3.3 Materi Penyuluhan ........................................................................................
    3.4 Metode Penyampaian .................................................................................
    3.5 Alat dan Bahan Penyampaian ....................................................................
BAB IV  Hasil dan Pembahasan
    4.1 Profil Kelompok Tani Subur Jaya .................................................................
    4.2 Profil Penyuluh dan Wilayah Penyuluhan.....................................................
    4.3 Keberjalanan Proses Penyuluhan.................................................................
BAB V  Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
    5.1 Ketercapaian Tujuan Penyuluhan ...............................................................
    5.2 Evaluasi / Catatan dari Penyuluh ...............................................................
BAB VI  Kesimpulan dan Saran ......................................................................
    6.1 Kesimpulan..................................................................................................
    6.2 Saran ...........................................................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran­-lampiran
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan
Lampiran 2. Presensi Peserta Kegiatan
Lampiran 3. Bahan Materi Penyuluhan (Leaflet, Poster,  Makalah, Powert Point Penyuluhan dll)





BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar belakang Penyuluhan
Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan (uu no 16 th 2006 sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan). Sedangkan menurut (Deptan, 2002) Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal di bidang pertanian agar mereka mampu menolong dirinya sendiri baik di bidang ekonomi, social maupun politik sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai.
Tujuan utama dilakukannya penyuluhan pertanian pada petani adalah untuk membagikan informasi mengenai pertanian kepada kelompok tani guna untuk meningkatkan kemampuan pertani dalam hal pengetahuan baik itu dari segi materi juga dalam praktik dilapangan nantinya.
1.2.   Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dijawab melalui kegiatan praktikum penyuluhan pertanian ini adalah:
1.      Bagaimana pemahaman petani terhadap materi Pembuatan MOL?
2.      Bagaimana berjalannya penyuluhan pertanian di kelompok tani Subur jaya?
3.      Bagaimana dampak setelah dilakukan penyuluhan?

1.3.  Tujuan Penyuluhan
Tujuan penyuluhan dari kegiatan praktikum pertanian ini adalah:
1.      Meningkatkan pengetahuan pemahaman petani terhadap materi pembuata pupuk mokro organisme lokal dari nasi bekas tersebut.
2.      Menumbuh rasa percaya dan berbagi terhadap mahasiswa tentang penyuluhan yang dilaksanakan guna untuk meningkatkan kemampuan petani dalam beberapa aspek yang dibutuhkan.
3.      Menganalisis dampak kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan.

1.4.  Manfaat Penyuluhan
Manfaat dari kegiatan penyuluhan yang dilaksanakaan antara lain:
1.      Bagi petani, sebagai sarana untuk berdiskusi atau sarana untuk menggali informasi baik itu dari anggota kelompok tani lainnya atau dengan penyuluh dalam hal ini dari mahasiswa pertanian.
2.      Bagi praktikan mata kuliah penyuluhan pertanian, sebagai sarana untuk berbagi informasi atau ilmu pengetahuan kepada kelompok tani yang disuluh juga berguna sebagai tempat belajar untuk mengetahui keadaan dilapangan yang sesungguhnya tentang kelompok tani oleh mahasiswa praktikan.
3.      Bagi penyuluh pertanian, sebagai sarana untuk bekerja sama dengan pihak kampus dibidang pertanian yang berguna untuk membantu membagi informasi yang didapatkan mahasiswa kepada kelompok tani yang diawasi penyuluh dan dapat membuat sistem kerja penyuluh lebih terbantu lagi.














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.    Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya. Menurut U.Samsudin S penyuluhan pertanian adalah suatu cara atau usaha pendidikan yang bersifat di luar bangku sekolah (non formal) untuk para petani dan keluarganya di pedesaan. Menurut A.T. Mosher dalam penyuluhan terkandung arti aktivitas pendidikan di luar bangku sekolah (non formal).
2.1.1 Sejarah Penyuluhan Pertanian
Berawal pada tahun 1867-1868, James Stuart dari Trinity College untuk pertama kalinya memberikan ceramah atau pengarahan kepada para wanita dan pekerja pria di Inggris Utara, sejak itu Stuart dianggap sebagai bapak penyuluhan. Kemudian pada tahun 1871 Stuart mengusulkan pada Universitas Cambridge agar penyuluhan masuk kedalam mata kuliah, secara resmi pada tahun 1873 Universitas Cambridge menerapkan sistem penyuluhan, yang diikuti oleh Universitas London dan Universitas Oxford. Menjelang tahun 1880 kegiatan yang mulanya dilakukan diarea kampus telah melebar keluar kampus. Sejak abad ke 20 istilah penyuluhan pertanian mulai digunakan di Amerika Serikat.
2.1.2 Fungsi Penyuluhan Pertanian
Ada empat fungsi penyuluhan pertanian yaitu:
1.    Pembuka jalan bagi petani untuk mendapatkan kebutuhanya dibidang pertanian khususnya ilmu pengetahuan.
2.    Penyuluhan pertanian merupakan jembatan antara praktik atau kegiatan yang dijalankan petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang dan senantiasa dibutuhkan oleh petani.
3.    Penyampai, pengusahaan dan penyesuaian program nasional dan regional agar dapat dilaksanakan oleh petani dalam rangka mensukseskan program pembangunan nasional.
4.    Kegiatan pendidikan non formal yang dilakukan secara terus-menerus untuk mengikuti perkembangan teknologi yang dinamis dan masalah-masalah pertanian yang berkembang.
2.1.3  Tujuan penyuluhan pertanian
Tujuan Penyuluhan Pertanian mencakup tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang : Tujuan penyuluhan jangka pendek yaitu menumbuhkan perubahan-perubahan dalam diri petani yang mencakup tingkat pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap, dan motivasi petani terhadap kegiatan usaha tani yang dilakukan sedangkan Tujuan penyuluhan jangka panjang yaitu peningkatan taraf hidup masyarakat tani sehingga kesejahteraan hidup petani terjamin. Tujuan pemerintah terhadap penyuluhan pertanian adalah: meningkatkan produksi pangan, merangsang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan keluarga petani dan rakyat desa, mengusahakan pertanian yang berkelanjutan.
2.1.4  Unsur-unsur penyuluhan pertanian
1.    Penyuluh pertanian, penyuluh pertanian adalah orang yang mengemban tugas memberikan dorongan dan pengarahan kepada petani agar mau mengubah cara berfikir, sikap dan perilaku nya terhadap perkembangan teknologi.
2.    Sasaran penyuluhan pertanian, sasaran penyuluhan pertanian adalah audiens yang akan diberikan materi penyuluhan.
3.    Metode penyuluhan pertanian, metode penyuluhan adalah cara-cara yang digunakan pada saat dilakukan penyuluhan, yang bersifat mendidik, membimbing, dan menerapkan sehingga dapat mengubah pemahaman, sikap, dan perilaku petani agar dapat menolong dirinya sendiri (self help).
4.    Media Penyuluhan pertanian, media penyuluhan adalah salurann yang menghubungkan penyuluh dengan materi penyuluhannya dengan petani yang sedang mengikuti penyuluhan.
5.    Materi Penyuluhan Pertanian, materi penyuluhan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian yang disamapaikan pada saat dilakukan penyuluhan.
6.    Waktu Penyuluhan Pertanian, waktu penyuluhan merupakan waktu yang dipilih seorang penyuluh untuk melakukan pendekatan-pendekatan kepada petani.
7.    Tempat Penyuluhan Pertanian. Tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh petani untuk melangsungkan kegiatan penyuluhan.
2.1.5 Falsafah penyuluhan pertanian
Falsafah penyuluhan pertanian tidak dapat dipisahkan dengan falsafah pendidikan pada umumnya, karena penyuluhan pertanian merupakan kegiatan pendidikan non formal untuk petani dan keluarganya.Falsafah pendidikan mencakup ''idealisme'', ''pragmatisme'' , dan ''realisme'' begitu juga dengan penyuluhan pertanian.
Penyuluhan pertanian dilakaukan untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada petani dengan tujuan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan petani serta membentuk masyarakat yang adil dan makmur yang menjadi cita-cita pembangunan nasional penyuluhan pertanian telah membentuk sebuah idealisme.Dalam mengikuti kegiatan penyuluhan pertanian petani belajar sambil berbuat (learning by doing) atau melaksanakan materi penyuluhan, dengan demikian mencerminkan aliran pragmatisme dalam diri petani. Pada saat materi penyuluhan disampaikan banyak petani yang kurang percaya, akan tetapi setelah melihat hasilnya yang kenyataanya memberikan keuntungan petani akan sadar dan percaya kemudian mencobanya, hal ini mencerminkan realisme.
2.1.6 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian adalah:
1.    Apa yang harus dilakukan, apa yang akan kita lakukan pada kegiatan penyuluhan terhadap petani misalnya, menyebarkan informasi pertanian yang bermanfaat.
2.    Di mana penyuluhan pertanian dilakukan, kegiatan penyuluhan semestinya dilakukan ditempat keluarga tani itu berada,misalnya tempat penjualan saprodi, rumah PPL, masjid, greja, balai desa, tempat perkumpulan keluarga tani (PKK, kelompok tani, dll).
3.    Bilamana kegiatan penyuluhan dilakukan, waktu yang dipilih untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan harus sesuai dengan keperluan dan kondisi sasaran.
4.    Oleh siapa kegiatan penyuluhan dilakukan, penyuluhan dilakukan oleh seorang penyuluh pertanian yang prefesional baik PNS, swadaya, atau sukarelawan.
Bagaimana kegiatan penyuluhan pertanian dilakukan, agar kegiatan penyuluhan memperoleh hasil yang maksimal maka harus memenuhi syarat sesuai keadaan sasaran, cukup dalam jumlah dan mutu, tepat mengenai sasaran dan waktunya, amanat harus diterima dan dimengerti, murah pembiayaan.
2.2.  Kelompok Tani
Kelompok tani adalah beberapa orang petani atau peternak yang menghimpun diri dalam suatu kelompok karena memiliki keserasian dalam tujuan, motif, dan minat. Kelompok tani dibentuk berdasarkan surat keputusan dan dibentuk dengan tujuan sebagai wadah komunikasi antar petani. Surat keputusan tersebut dilengkapi dengan ketentuan-ketentuan untuk memonitor atau mengevaluasi kinerja kelompok tani. Kinerja tersebutlah yang akan menentukan tingkat kemampuan kelompok. Penilaian kinerja kelompok tani didasarkan pada SK Mentan No. 41/Kpts/OT. 210/1992. Fungsi kelompok tani adalah:
-    Menciptakan tata cara penggunaan sumber daya yang ada.
-   Sebagai media atau alat pembangunan.
-   Membangun kesadaran anggota petani untuk menjalankan mandat yang diamanatkan oleh kelompok.
Pemberdayaan kelompok tani merupakan sebuah model pemberdayaan yang arah pembangunan berpihak pada rakyat. Kelompok tani pada dasarnya sebagai pelaku utama pembangunan di pedesaan. Kelompok tani dapat memainkan peran tunggal maupun ganda, seperti penyediaan (input) usaha tani, penyediaan air  irigasi, penyediaan modal, penyediaan informasi, serta pemasaran hasil secara kolektif. Peran kelompok tani merupakan gambaran tentang kegiatan-kegiatan kelompok tani yang yang dikelola berdasarkan persetujuan anggotanya. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berdasarkan jenis usaha, atau unsur-unsur sub sistem agribisnis, seperti pengadaan sarana produksi, pemasaran, dan sebagainya. Pemilihan kegiatan kelompok tani ini berdasarkan pada kesamaan kepentingan, sumber daya alam, sosial ekonomi dan lain sebagainya.
2.3.    Pupuk
2.3.1  Defenisi Pupuk
Pupuk adalah bahan bahan yang memberikan zat makanan kepada tanaman. Zat makanan (hara) tersebut berupa unsur kimia yang digunakan oleh tanaman untuk tumbuhan dan mempertahankan pertumbuhannya (Sudarmoto, AS, 1997).
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu memproduksi dengan baik (Anonymous, 2002)
2.3.2    MOL (Mikro Organisme Lokal)
2.3.2.1 Pengertian MOL
MOL dapat dikatakan salah satu pupuk cair. MOL juga memiliki kandungan unsur hara dan unsur hara mikro. MOL sangat berperan perangsang tanaman dan sebagai pengendalian hama pada penyakit tanaman. MOL (mikro organisme lokal) merupakan pemanfaatan bakteri yang bermanfaat disekitar yang berguana sebagai komposer. MOL dapat berasal dari hasil pembususkan yang telah terfementasikan. Semakin busuk atau halus bahan yang difermentasikan makan akan semakin cepat menjadi MOL.
MOL yang berasal dari buah-buahan yang sedang dibuat, yang telah atau hampir busuk meruppakan pembuatan MOL yang relatif cepat dan efisien karena buah tersebut memiliki daging buah yang halus sehingga mudah untuk busuk.
Dalam pembuatan MOL yang lebih cepat maka bakteri dalam larutan MOL membutuhkan glukosa, sumber bakteri dan karbonhidrat.
2.3.2.2  Glukosa
Glukosa berperan sebagai sumber energi dalam mikroba yang bersifat spontan. Artinya lebih mudah untuk dimakan. Glukosa yang dibuat dalam praktikum ini adalah gula pasir yang biasa kita temukan di dapur rumah masing-masing.
2.3.2.3  Mikroorganisme lokal / Sumber energi
Sumber bakteri dalam MOL yang diperoleh berasal dari buah-buahan yan telah membusuk. Bakteri yang tersedia dalam MOL biasanya lebih dari satu jenis bakteri. Jenis bakteri yang terdapat seperti Pseudomana sp, Bacilus s, Bakteri pelarut pospat, dan Azopirillum sp, dll. Walaupun dalam praktikum ini tidak ada identifikasi jenis bakteri akan tetapi dapat diperoleh dalam literatur yang telah diidentifikasi.
2.3.2.4   Karbohidrat
Karbohidrat dalam MOL sangat dibutuhkan oleh bakteri pengurai yang digunakan sebagai sumber energi. Akan tetapi, karbohidrat tidak ada tambahan dalam praktikum. Karbohidrat disini dapat berupa beras, gandum, ubi singkong dan kentang.
2.3.2.5  MOL dari buah-buahan
MOL yang digunakan dalam praktikum ini MOL dari bekas nasi yang tidak di pakai lagi yang telah busuk dan difermentasikan yang agak membutuhkan waktu yang cukup lama. Hasil dari MOL yang telah di komposer ini dan telah melalui tahap pembuatan nya dan baru dapat di semprot ke media tanam sesuai dengan aturan yang tepat.
2.3.2.6  Penggunaan MOL
MOL dapat digunakan langsung dengan sisemprot kan langsung ke media tanaman untuk meningkat kan kesuburan tanaman dan juga dapat meningkatkan kesuburan tanah. MOL juga dapat langsung digunakan karena sudah dalam bentuk larutan. MOL juga dapat digunakan dalam proses penguraian pengomposan. Misalnya, pengomposan pupuk kandang ayam dan kandang sapi karena  MOL mengandung bakteri pengurai dalam larutannya.
2.3.2.7  Manfaat MOL
Adapun manfaat MOL sebagai berikut:
1.    Menyediakan ketersediaan unsur hara yang sangat cepat karena sudah berupa larutan
2.    Dapat disemprotkan langsung ke media tanaman, sehingga diserap melalui akar tanaman.
3.    Dapat digunakan dekomposer dalam pengomposan
4.    Mengendalikan hama penyakit pada tanaman
5.    Mengurangi penggunaan pestisida yang dapat menutunkan kualitas tanaman
6.    Dengan adanya MOL maka nasi bekas atau buah-buahan bekas yang sudah busuk dapat digunakan kembali.




















BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1      Waktu dan Tempat Penyuluhan
Pratikum Penyuluhan Pertanian oleh Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian dilakukan pada :
Hari/Tanggal   : Sabtu, 07 Mei 2016
Waktu                         : 15.00 s/d 16.30 Wib
Tempat            : Perumahan Warga Kampung Pasir Panjang, Muara Rumbai Kecamatan Rambah Hilir
3.2.   Kelompok Sasaran
Kelompok tani yang menjadi sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini adalah kelompok Subur Jaya yang beralamat di Muara Rumbai, kecamatan Rambah Hilir dengan jumlah anggota kelompok tani sebanyak 31 orang, dan yang hadir dalam kegiatan penyuluhan sebanyak 15 orang. Alasan pemilihan kelompok tani ini antara lain nya merupakan salah satu kerja sama dengan stakeholder dinas tanaman pangan dan penyuluhan pertanian kabupaten rokan hulu dan kesepakatan dengan PPL di kecamatan rambah hilir, maka kelompok tani ini lah yang direkomedasikan kepada kami selaku mahasiswa yang melakukan penyuluhan.
3.3.  Materi Penyuluhan
Meteri yang dipilih untuk kegiatan penyuluhan ini adalah pembuatan pupuk mikro organisme lokal (MOL) dengan nasi bekas. Alasan kami pemilihan materi tersebur seiring dengan murah dan mudah dalam pembuatan pupuk tersebut, disamping itu juga petani dapat dibuat kapan saja dan dimana saja dan sangat hemat sesuai dengan ini kantong petani yang tidak terlalu rumit dan pastinya pupuk organik ini lebih ramah lingkungan dan juga dapat menggunakan makanan yang sudah tidak dapat dikonsumsi lagi untuk dijadikan sumber energi bagi tanaman kita.
3.4.  Metode Peyampaian
Metode penyuluhan yang dipakai adalah dengan cara mempresentasi kan dengan alat peraga slide show, pemutaran film yang sesuai dengan topik pembahasan selanjutnya diakhiri diskusi terbuka. Alasan kami pemilihan metode ini dikarenakan dengan cara tersebut kami yang menyampaikan dan warga yang mendengarkan dapat dan mudah dipahami sehingga diharapakan petani lebih mudah menangkap materi yang disampaiakan dan dapat membuat suasana diskusi lebih aktif.
3.5.  Alat dan Bahan Penyuluhan
Alat dan bahan penyuluhan yang gunakan adalah infokus dan layarnya yang gunakan untuk warga dapat melihat materi secara langsung apa yang kami sampaikan dan juga copian materi supaya warga dapat membawa sebagai knangan dari kami untuk dibaca di rumah manakala lupa cara atau materi tersebut.





















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Kelompok Tani Sasaran
Kelompok tani subur jaya ini berdiri pada tahun 2001 yang berdomisili di Muara Rumbai Kecamatan Rambah Hilir, yang beranggotan 31 orang yang tersebar diseluruh kecamatan. Struktur pengurus Kelompok Tani Subur Jaya ini diketuai oleh Bapak Yulisman, dengan komoditi usaha tani yang cukup beragam yang diantaranya adalah padi dan jangung.

Penyuluh
Balasroha Damanik

Ketua Kelompok Tani Subur Jaya
Yulisman
Bendahara
Abdul Gafur
Sekretaris
Usman


Anggota


Gambar 4.1 Struktur Pengurus Kelompok Tani Subur Jaya
4.2. Profil Penyuluh dan Wilayah Penyuluhan
Penyuluh Kelompok Tani Subur Jaya ini adalah Bapak Balasroha Damanik yang bertempat tinggal di Simpang D Du SkpC Kec. Rambah Kab. Rokan Hulu dengan memiliki wilayah kerjanya adalah kelompok tani yang berdomisisli di seluruh Desa Kec. Rambah Hilir yang juga merupakan tempat kerja beliu sesuai dengan inturksi Dinas terkait yang kini membawahi beliau.
Beberapa hal yang menjadi tantangan beserta kendala yang diperoleh dari penyuluh, diantaranya meliputi terbatasnya dana operasional yang dimiliki oleh penyuluh pertanian. Sehingga, menyebabkan penyuluh tidak mampu menyampaikan informasi ke petani yang disertai menggunakan metode demonstrasi/contoh cara kerja disetiap kegiatan penyuluhannya, serta melakukan pembimbingan untuk datang ke lapangan menyelesaikan peemasalahan petani. Namun, dikatakan penyuluh pertemuan maupun kunjungan untuk melakukan pendekatan dengan petani selama ini, terhadap komunikasi dua arah tetap dilakukan dan dianggap tidak boleh diabaikan.
Terbatasnya waktu yang dimiliki penyuluh pertanian untuk selalu membimbing maupun membina petani, yang mana penyuluh juga harus dapat membagi waktunya dengan kegiatan lainnya. Menyebabkan penyuluh terkadang tidak dapat memberikan pelayanan secara maksimal atas semua kebutuhan petani selama ini. Meskipun penyuluh merupakan warga setempat. Adapun dalam bidang pertanian itu sendiri, usaha yang dilakukan penyuluh untuk mengubah kebiasaan petani terkadang penyuluh mengalami kesulitan dalam menerapkan teknologi baru yang menjadi program pemerintah daerah selama ini. Hal itu, karena sebagian petani merasa sulit untuk beralih kearah teknologi baru, mereka lebih cendrung menerapkan teknologi lama. Alasannya, sebagian para petani memiliki anggapan dari teknologi lama dinilai lebih menguntungkan dan dapat mengurangi kegagalan dalam usaha tani mereka. Sehingga penerapan teknologi baru yang akan diterapkan kepada petani untuk mencapai peningkatan hasil usahatani tidak dapat dicapai secara maksimal secara keseluruhan selama ini.
4.3. Keberjalan Proses Penyuluhan
Awalnya kami datang ke lokasi penyuluhan yaitu salah satu rumah warga tepatnya dikampung pasir panjang 1 jam sebelum waktu yang telah ditentukan dijadwal undangan 15.00 WIB, guna memastikan tempat dan alat perlengkapan lainnya baik itu minum dan snacknya. Seiring waktu berjalan satu demi satu warga berdatangan hingga terkumpullah semua warga sebanyak 15 orang, selanjutnya kita mulai acara penyuluhan nya yang pertama dibuka Nofrida sebagai MC dan mempersilahkkan ketua kelompok tani bapak Yulisman sebagai kata sambutan, kemudian tanpa memperpanjang waktu langsung saja mempersilahkan Balyan Nasution sebagai pemateri dalam penyuluhan kali ini dengan topik pembahasan pembuatan pupuk MOL nasi dan disamping itu Ricky Oliv mulai membagikan minum dan gorengan sebagai cemilan ringan warga sambil mendengarkan dengan seksama materi yang disampaikan, juga tidak lupa Himpun Harahap yang sibuk mengambil gambar sebagai dokumentasi untuk kami. Setelah penyampaian selesai dan diskusi yang begitu alot lebih kurang 30 menit saat nya kami menyudahi acara tersebut dan diakhiri foto bersama didepan rumah lokasi penyuluhan tersebut, juga sebagai tanda terima kasih kami memberikan kenangan sebingkai sertifikat sebagai partisipasinya dalam proses penyuluhan olah kami mahasiswa agribisnis fakultas pertanian universitas pasir pengaraian.























BAB  V
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

5.1 Ketercapaian Tujuan Penyuluhan
Tingkat kepahaman warga yang hadir pada saat itu cukup baik, ini dikarenakan tingkat kesulitan materi yang kami sampaikan tidak terlalu berat terbukti dengan indikator bertanya dan terus memberikan banyak contoh ketanaman sekita rumah untuk di praktikkan.
5.2. Evaluasi / Catatan dari Penyuluh
Evaluasi tepatnya tidak ada, karena kami adalah penyuluh mahasiswa pertama yang menyuluh kelompok tani tesebut sejak berdiri nya kelompok tani itu. Untuk pesan atau catatan nya dari kelompok tani berharap hal seperti kiranya terus dapat berlangsung dan kiranya kelompok tani ini dapat bekerja sama baik dalam pengembangan ilmu pengetehuan atau lainnya yang pasti baik untuk kelompok tani dan juga kami mahasiswa. Dan untuk evaluasi dari PPL nya tidak ada juga dikareanakan beliu tidak dapat hadir bersama kami dengan beberapa hal urusan yang tidak dapat ditinggal pada saat itu.














BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari kegiatann penyuluhan yang telah dilaksanakan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Setelah dilaksanakan kegiatan penyuluhan tentang pembuatan pupuk mikro organisme lokal dari nasi, pemahaman petani terhadap materi tersebut meningkat dan hal ini bisa dilihat dengan banyaknya pertanyaan yang mengarah untuk mencoba nya dirumah masing-masing.
2.      Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan lancar, yang awal acaranya tadi dimulai pukul 15.00 WIB dengan pembukaan, sambutan ketua kelompok tani dan kemudian penyampaian materi lalu diskusi terbuka dan ditutup pada pukul 16.30 WIB.
3.      Dampak dari kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain terjalinnya silaturahmi antara mahasiswa dengan masyarakat pasir panjang khusus nya anggota Kelompok Tani Subur Jaya Muara Rumbai dan kiranya dapat membantu meningkat nya daya pikir petani akan pengguanaan bahan seperti nasi bekas yang tidak dapat dikonsumsi manusia tersebut dapat diuabah menjadi pupuk dan sumber makanan bagi tanaman dengan benar.
6.2. Saran
Saran yang diajukan setelah kegiatan penyuluhan ini antara lain:
1.      Kepada petani sebaiknya menigkatkan partisipasinya dalam kegiatan penyuluhan-penyuluhan yang telah dilakukan.
2.      Kepada penyuluh sebaiknya menigkatkan tatap muka langsung atau sering meninjau kelompok tani kelapangan demi terciptanya kesesuaian baik itu informasi baru atau perkembangan teknologi dibidang pertanian.
3.      Kepada praktikan sebaiknya dapat memanfaat kan waktu tersebut dengan sebaik mungkin untuk dapar berbagi bersama petani, sehingga dengan hal kegiatan yang tutun langsung kelapangan seperti dapar berlangsung dengan baik dan rekomendasi-rekomendasi yang benar benar dibutuhkan petani dapat kita membantu menyampaikan nya kepada pihak yang bersangkutan dan juga sebagai tempat praktik lapangan untuk dikemudian hari udah terbiasa.
4.      Kepada dosen pembimbing kiranya ini merupakan sistem pembelajaran sangat bagus untuk tetap berlangsung hingga ke mahasiswa selanjutnya guna untuk melatih kreatifitas percakapan, dan mental turun langsung kelapangan.


























DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Departemen Pertanian
Arif Wijianto. 2005. Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Fakultas Pertanian UNS: Surakarta
Ashari. S 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia. Press. Jakarta
Departemen Pertanian Indonesia. 2008. Strategi, Metode dan Teknik Penyuluhan, http://pfi2pdata.litbang.deptan.go.id Diakses pada tanggal 09 Mei 2016 pukul 19.00 WIB
Hewindati, Yuni Tri 2006. Holtikultura, Universitas Terbuka. Jakarta
Mardikanto T. 2005. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret University Press
Salim, F, 1986. Strategi Belajar Mengajar Pertanian, Bandung: Pustaka Martim
Septana, W Dan Ashari. 2007. Teknik Penyuluhan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Soeharto. 2005. Prinsip Dasar Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian. UI Press. Jakarta
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/ Kelompok Tani
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/ Penyuluhan Pertanian
Https://Www.Scribd.Com/Doc. Laporan Mol Nasi
Http://Dkwek.Com. Membuat Mol Mikro Organisme Larut Dari Nasi Bekas
Lampiran-Lampiran
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan