LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PENYULUHAN PERTANIAN
Judul Program:
Penyuluhan Cara Pembuatan Pupuk Mikro Organisme
Lokal (MOL) dari Nasi Bekas Pada Kelompok Tani Subur Jaya Pasir Panjang, Muara
Rumbai Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu
Oleh :
1.
Muhammad Balyan
NIM 1426018
2.
Noprida Yanti NIM 1426008
3.
Ricky Olivianto NIM 1426005
4.
Himpun Arahap NIM 1426016
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
2016
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PENYULUHAN PERTANIAN
Judul Program:
Penyuluhan Cara Pembuatan Pupuk Mikro Organisme
Lokal (MOL) dari Nasi Bekas Pada Kelompok Tani Subur Jaya Pasir Panjang, Muara
Rumbai Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu
Oleh :
1.
Muhammad Balyan NIM
1426018
2.
Noprida Yanti NIM
1426008
3.
Ricky Olivianto NIM 1426005
4.
Himpun Harahap NIM
1426016
Dosen
Pembimbing Ketua Kelompok
Eksa
Rusdiyana, M.Sc Noprida Yanti
NIDN
1019108502 NIM 1426008
Mengetahui,
Ketua
Program Studi Agribisnis
Fakultas
Pertanian UPP
Kiagus
M.Zain Basriwijaya, S.Pt, M.Si
NIDN
1019128601
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan Rahmat, Karunia serta Kekuatan, sehingga kami penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Praktikum dengan
Judul Penyuluhan
Cara Pembuatan Pupuk Mikro Organisme Lokal (MOL) dari Nasi Bekas Pada Kelompok
Tani Subur Jaya Pasir Panjang, Muara Rumbai Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten
Rokan Hulu. Laporan Praktikum ini merupakan bahan kegiatan yang diajukan
sebagai laporan pertanggung jawaban kegiatan mata kuliah Penyuluhan Pertanian
Program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian.
Dan kami ucapkan terima kasih kepada
bapak Eksa Rusdiyana, SP, M.Sc sebagai
dosen pembimbing yang turut bantu membimbing dalam penyelesaian Laporan Akhir
Praktikum ini dan juga dalam menyusun laporan ini hingga selesai, kami
menyadari masih memiliki kekurangan. Diharapkan kritik dan saran dari saudara sekalian
memicu kami dalam penyempurnaan yang lebih baik. Semoga semua ini bermanfaat
bagi pengetahuan kita semua. Amin Ya rabbal alamin.
DAFTAR ISI
Cover ......................................................................................................................
Halaman Pengesahan ...........................................................................................
Kata Pengantar......................................................................................... ........
Daftar Isi ...........................................................................................................
BAB I Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Penyuluhan...........................................................................
1.2
Rumusan Masalah .........................................................................................
1.3
Tujuan Penyuluhan......................................................................................
1.4 Manfaat
Penyuluhan ..................................................................................
BAB II Tinjauan
Pustaka
2.1 Penyuluhan
Pertanian ...................................................................................
2.2
Kelompok Tani..............................................................................................
2.3 Pupuk
............................................................................................................
BAB III
Metode Pelaksanaan
3.1
Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...................................................................
3.2 Kelompok
Sasaran ........................................................................................
3.3 Materi
Penyuluhan ........................................................................................
3.4 Metode
Penyampaian .................................................................................
3.5
Alat dan Bahan Penyampaian ....................................................................
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 Profil
Kelompok Tani Subur Jaya .................................................................
4.2
Profil Penyuluh dan Wilayah Penyuluhan.....................................................
4.3 Keberjalanan Proses Penyuluhan.................................................................
BAB V
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
5.1 Ketercapaian Tujuan Penyuluhan ...............................................................
5.2
Evaluasi / Catatan dari Penyuluh ...............................................................
BAB VI Kesimpulan dan Saran ......................................................................
6.1 Kesimpulan..................................................................................................
6.2
Saran ...........................................................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan
Lampiran 2. Presensi Peserta Kegiatan
Lampiran 3. Bahan Materi Penyuluhan (Leaflet, Poster, Makalah, Powert Point Penyuluhan dll)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
belakang Penyuluhan
Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi
pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian
fungsi lingkungan (uu no 16 th 2006 sistem penyuluhan pertanian,
perikanan dan kehutanan). Sedangkan menurut (Deptan, 2002) Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarganya beserta
masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal di bidang pertanian
agar mereka mampu menolong dirinya sendiri baik di bidang ekonomi, social maupun politik
sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai.
Tujuan utama
dilakukannya penyuluhan pertanian pada petani adalah untuk membagikan informasi
mengenai pertanian kepada kelompok tani guna untuk meningkatkan kemampuan
pertani dalam hal pengetahuan baik itu dari segi materi juga dalam praktik
dilapangan nantinya.
1.2.
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah yang akan dijawab melalui kegiatan praktikum penyuluhan pertanian ini
adalah:
1.
Bagaimana
pemahaman petani terhadap materi Pembuatan MOL?
2.
Bagaimana
berjalannya penyuluhan pertanian di kelompok tani Subur jaya?
3.
Bagaimana dampak
setelah dilakukan penyuluhan?
1.3.
Tujuan Penyuluhan
Tujuan penyuluhan dari
kegiatan praktikum pertanian ini adalah:
1.
Meningkatkan
pengetahuan pemahaman petani terhadap materi pembuata pupuk mokro organisme lokal
dari nasi bekas tersebut.
2.
Menumbuh rasa
percaya dan berbagi terhadap mahasiswa tentang penyuluhan yang dilaksanakan
guna untuk meningkatkan kemampuan petani dalam beberapa aspek yang dibutuhkan.
3.
Menganalisis
dampak kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan.
1.4.
Manfaat Penyuluhan
Manfaat dari kegiatan
penyuluhan yang dilaksanakaan antara lain:
1.
Bagi petani,
sebagai sarana untuk berdiskusi atau sarana untuk menggali informasi baik itu
dari anggota kelompok tani lainnya atau dengan penyuluh dalam hal ini dari
mahasiswa pertanian.
2.
Bagi praktikan
mata kuliah penyuluhan pertanian, sebagai sarana untuk berbagi informasi atau
ilmu pengetahuan kepada kelompok tani yang disuluh juga berguna sebagai tempat
belajar untuk mengetahui keadaan dilapangan yang sesungguhnya tentang kelompok
tani oleh mahasiswa praktikan.
3.
Bagi penyuluh
pertanian, sebagai sarana untuk bekerja sama dengan pihak kampus dibidang
pertanian yang berguna untuk membantu membagi informasi yang didapatkan
mahasiswa kepada kelompok tani yang diawasi penyuluh dan dapat membuat sistem
kerja penyuluh lebih terbantu lagi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penyuluhan
Pertanian
Penyuluhan Pertanian adalah
suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku petani dan
keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu
memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan meningkatkan
hasil usahanya dan tingkat kehidupannya. Menurut U.Samsudin S penyuluhan pertanian adalah suatu
cara atau usaha pendidikan yang bersifat di luar bangku sekolah (non formal)
untuk para petani dan keluarganya di pedesaan. Menurut A.T. Mosher dalam penyuluhan terkandung arti
aktivitas pendidikan di luar bangku sekolah (non formal).
2.1.1
Sejarah Penyuluhan Pertanian
Berawal pada tahun 1867-1868, James Stuart dari Trinity College untuk pertama kalinya memberikan
ceramah atau pengarahan kepada para wanita dan pekerja pria di Inggris Utara, sejak itu Stuart dianggap
sebagai bapak penyuluhan. Kemudian pada tahun 1871 Stuart mengusulkan pada Universitas
Cambridge agar
penyuluhan masuk kedalam mata kuliah, secara resmi pada tahun 1873 Universitas Cambridge menerapkan
sistem penyuluhan, yang diikuti oleh Universitas London dan Universitas Oxford. Menjelang tahun 1880 kegiatan yang mulanya dilakukan
diarea kampus telah melebar keluar kampus. Sejak abad ke 20 istilah penyuluhan
pertanian mulai digunakan di Amerika Serikat.
2.1.2
Fungsi Penyuluhan Pertanian
Ada empat fungsi penyuluhan
pertanian yaitu:
1.
Pembuka jalan bagi petani untuk mendapatkan
kebutuhanya dibidang pertanian khususnya ilmu pengetahuan.
2.
Penyuluhan pertanian merupakan jembatan antara praktik
atau kegiatan yang dijalankan petani dengan pengetahuan dan teknologi yang
selalu berkembang dan senantiasa dibutuhkan oleh petani.
3.
Penyampai, pengusahaan dan penyesuaian program
nasional dan regional agar dapat dilaksanakan oleh petani dalam rangka
mensukseskan program pembangunan nasional.
4. Kegiatan pendidikan non formal yang
dilakukan secara terus-menerus untuk mengikuti perkembangan teknologi yang
dinamis dan masalah-masalah pertanian yang berkembang.
2.1.3 Tujuan penyuluhan pertanian
Tujuan Penyuluhan Pertanian mencakup tujuan jangka pendek
dan tujuan jangka panjang : Tujuan penyuluhan jangka pendek yaitu menumbuhkan
perubahan-perubahan dalam diri petani yang mencakup tingkat pengetahuan,
kecakapan, kemampuan, sikap, dan motivasi petani terhadap kegiatan usaha tani yang
dilakukan sedangkan Tujuan penyuluhan jangka panjang yaitu peningkatan taraf
hidup masyarakat tani sehingga kesejahteraan hidup petani terjamin. Tujuan
pemerintah terhadap penyuluhan pertanian adalah: meningkatkan produksi pangan, merangsang
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan keluarga petani dan rakyat
desa, mengusahakan pertanian yang berkelanjutan.
2.1.4 Unsur-unsur penyuluhan pertanian
1.
Penyuluh pertanian, penyuluh pertanian adalah orang
yang mengemban tugas memberikan dorongan dan pengarahan kepada petani agar mau
mengubah cara berfikir, sikap dan perilaku nya terhadap perkembangan teknologi.
2.
Sasaran penyuluhan pertanian, sasaran penyuluhan
pertanian adalah audiens yang akan diberikan materi penyuluhan.
3.
Metode penyuluhan pertanian, metode penyuluhan adalah
cara-cara yang digunakan pada saat dilakukan penyuluhan, yang bersifat
mendidik, membimbing, dan menerapkan sehingga dapat mengubah pemahaman, sikap,
dan perilaku petani agar dapat menolong dirinya sendiri (self help).
4.
Media Penyuluhan pertanian, media penyuluhan adalah salurann yang menghubungkan
penyuluh dengan materi penyuluhannya dengan petani yang sedang mengikuti
penyuluhan.
5.
Materi Penyuluhan Pertanian, materi penyuluhan berupa
ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian yang disamapaikan pada saat dilakukan penyuluhan.
6.
Waktu Penyuluhan Pertanian, waktu penyuluhan merupakan
waktu yang dipilih seorang penyuluh untuk melakukan pendekatan-pendekatan
kepada petani.
7.
Tempat Penyuluhan Pertanian. Tempat yang strategis dan
mudah dijangkau oleh petani untuk melangsungkan kegiatan penyuluhan.
2.1.5
Falsafah penyuluhan pertanian
Falsafah penyuluhan pertanian tidak
dapat dipisahkan dengan falsafah pendidikan pada umumnya, karena penyuluhan
pertanian merupakan kegiatan pendidikan non formal untuk
petani dan keluarganya.Falsafah pendidikan mencakup ''idealisme'', ''pragmatisme'' , dan ''realisme'' begitu juga dengan penyuluhan
pertanian.
Penyuluhan pertanian dilakaukan untuk memberikan ilmu
pengetahuan kepada petani dengan tujuan meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan petani serta membentuk masyarakat yang adil dan makmur yang
menjadi cita-cita pembangunan nasional penyuluhan
pertanian telah membentuk sebuah idealisme.Dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan pertanian petani belajar sambil berbuat (learning by doing)
atau melaksanakan materi penyuluhan, dengan demikian mencerminkan aliran pragmatisme
dalam diri petani. Pada saat materi penyuluhan disampaikan banyak petani yang
kurang percaya, akan tetapi setelah melihat hasilnya yang kenyataanya
memberikan keuntungan petani akan sadar dan percaya kemudian mencobanya, hal
ini mencerminkan realisme.
2.1.6
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian adalah:
1.
Apa yang harus dilakukan, apa yang akan kita lakukan
pada kegiatan penyuluhan terhadap petani misalnya, menyebarkan informasi
pertanian yang bermanfaat.
2.
Di mana penyuluhan pertanian dilakukan, kegiatan
penyuluhan semestinya dilakukan ditempat keluarga tani itu berada,misalnya
tempat penjualan saprodi, rumah PPL, masjid, greja, balai desa, tempat perkumpulan
keluarga tani (PKK, kelompok tani, dll).
3.
Bilamana kegiatan penyuluhan dilakukan, waktu yang
dipilih untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan harus sesuai dengan keperluan
dan kondisi sasaran.
4.
Oleh siapa kegiatan penyuluhan dilakukan, penyuluhan
dilakukan oleh seorang penyuluh pertanian yang prefesional baik PNS, swadaya, atau sukarelawan.
Bagaimana kegiatan penyuluhan pertanian dilakukan,
agar kegiatan penyuluhan memperoleh hasil yang maksimal maka harus memenuhi
syarat sesuai keadaan sasaran, cukup dalam jumlah dan mutu, tepat mengenai
sasaran dan waktunya, amanat harus diterima dan dimengerti, murah pembiayaan.
2.2. Kelompok
Tani
Kelompok tani adalah
beberapa orang petani atau peternak yang
menghimpun diri dalam suatu kelompok karena memiliki keserasian dalam tujuan,
motif, dan minat. Kelompok tani dibentuk berdasarkan surat
keputusan dan dibentuk dengan tujuan sebagai wadah komunikasi antar
petani. Surat keputusan tersebut dilengkapi
dengan ketentuan-ketentuan untuk memonitor atau mengevaluasi kinerja kelompok
tani. Kinerja tersebutlah yang akan menentukan
tingkat kemampuan kelompok.
Penilaian
kinerja kelompok tani didasarkan pada SK Mentan No. 41/Kpts/OT. 210/1992.
Fungsi
kelompok tani adalah:
- Sebagai
media atau alat pembangunan.
- Membangun
kesadaran anggota petani untuk menjalankan mandat yang diamanatkan oleh
kelompok.
Pemberdayaan kelompok tani merupakan sebuah model pemberdayaan yang
arah pembangunan berpihak pada rakyat.
Kelompok
tani pada dasarnya sebagai pelaku utama pembangunan di pedesaan. Kelompok
tani dapat memainkan peran tunggal maupun ganda, seperti penyediaan (input)
usaha tani, penyediaan air irigasi,
penyediaan modal,
penyediaan informasi,
serta pemasaran hasil secara kolektif. Peran kelompok tani
merupakan gambaran tentang kegiatan-kegiatan kelompok tani yang yang dikelola
berdasarkan persetujuan anggotanya. Kegiatan-kegiatan
tersebut dapat berdasarkan jenis usaha, atau unsur-unsur sub sistem agribisnis,
seperti pengadaan sarana produksi, pemasaran,
dan sebagainya. Pemilihan kegiatan kelompok tani ini
berdasarkan pada kesamaan kepentingan, sumber daya alam, sosial ekonomi dan
lain sebagainya.
2.3. Pupuk
2.3.1
Defenisi Pupuk
Pupuk
adalah bahan bahan yang memberikan zat makanan kepada tanaman. Zat makanan
(hara) tersebut berupa unsur kimia yang digunakan oleh tanaman untuk tumbuhan
dan mempertahankan pertumbuhannya (Sudarmoto, AS, 1997).
Pupuk adalah material yang ditambahkan
pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan
tanaman sehingga mampu memproduksi dengan baik (Anonymous, 2002)
2.3.2 MOL
(Mikro Organisme Lokal)
2.3.2.1 Pengertian
MOL
MOL
dapat dikatakan salah satu pupuk cair. MOL juga memiliki kandungan unsur hara
dan unsur hara mikro. MOL sangat berperan perangsang tanaman dan sebagai
pengendalian hama pada penyakit tanaman. MOL (mikro organisme lokal) merupakan
pemanfaatan bakteri yang bermanfaat disekitar yang berguana sebagai komposer.
MOL dapat berasal dari hasil pembususkan yang telah terfementasikan. Semakin
busuk atau halus bahan yang difermentasikan makan akan semakin cepat menjadi
MOL.
MOL
yang berasal dari buah-buahan yang sedang dibuat, yang telah atau hampir busuk
meruppakan pembuatan MOL yang relatif cepat dan efisien karena buah tersebut
memiliki daging buah yang halus sehingga mudah untuk busuk.
Dalam pembuatan MOL yang lebih cepat
maka bakteri dalam larutan MOL membutuhkan glukosa, sumber bakteri dan
karbonhidrat.
2.3.2.2 Glukosa
Glukosa berperan
sebagai sumber energi dalam mikroba yang bersifat spontan. Artinya lebih mudah
untuk dimakan. Glukosa yang dibuat dalam praktikum ini adalah gula pasir yang
biasa kita temukan di dapur rumah masing-masing.
2.3.2.3 Mikroorganisme lokal / Sumber energi
Sumber bakteri dalam
MOL yang diperoleh berasal dari buah-buahan yan telah membusuk. Bakteri yang
tersedia dalam MOL biasanya lebih dari satu jenis bakteri. Jenis bakteri yang
terdapat seperti Pseudomana sp, Bacilus
s, Bakteri pelarut pospat, dan Azopirillum
sp, dll. Walaupun dalam praktikum ini tidak ada identifikasi jenis bakteri
akan tetapi dapat diperoleh dalam literatur yang telah diidentifikasi.
2.3.2.4 Karbohidrat
Karbohidrat dalam MOL
sangat dibutuhkan oleh bakteri pengurai yang digunakan sebagai sumber energi.
Akan tetapi, karbohidrat tidak ada tambahan dalam praktikum. Karbohidrat disini
dapat berupa beras, gandum, ubi singkong dan kentang.
2.3.2.5 MOL dari buah-buahan
MOL yang digunakan
dalam praktikum ini MOL dari bekas nasi yang tidak di pakai lagi yang telah
busuk dan difermentasikan yang agak membutuhkan waktu yang cukup lama. Hasil
dari MOL yang telah di komposer ini dan telah melalui tahap pembuatan nya dan
baru dapat di semprot ke media tanam sesuai dengan aturan yang tepat.
2.3.2.6 Penggunaan MOL
MOL dapat digunakan
langsung dengan sisemprot kan langsung ke media tanaman untuk meningkat kan
kesuburan tanaman dan juga dapat meningkatkan kesuburan tanah. MOL juga dapat
langsung digunakan karena sudah dalam bentuk larutan. MOL juga dapat digunakan
dalam proses penguraian pengomposan. Misalnya, pengomposan pupuk kandang ayam
dan kandang sapi karena MOL mengandung
bakteri pengurai dalam larutannya.
2.3.2.7 Manfaat MOL
Adapun
manfaat MOL sebagai berikut:
1.
Menyediakan
ketersediaan unsur hara yang sangat cepat karena sudah berupa larutan
2.
Dapat
disemprotkan langsung ke media tanaman, sehingga diserap melalui akar tanaman.
3.
Dapat digunakan
dekomposer dalam pengomposan
4.
Mengendalikan
hama penyakit pada tanaman
5.
Mengurangi
penggunaan pestisida yang dapat menutunkan kualitas tanaman
6.
Dengan adanya
MOL maka nasi bekas atau buah-buahan bekas yang sudah busuk dapat digunakan
kembali.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1
Waktu dan
Tempat Penyuluhan
Pratikum
Penyuluhan Pertanian oleh Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Pasir Pengaraian dilakukan pada :
Hari/Tanggal : Sabtu, 07 Mei 2016
Waktu : 15.00 s/d 16.30 Wib
Tempat :
Perumahan Warga Kampung Pasir Panjang, Muara Rumbai Kecamatan Rambah Hilir
3.2. Kelompok
Sasaran
Kelompok
tani yang menjadi sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini adalah kelompok Subur
Jaya yang beralamat di Muara Rumbai, kecamatan Rambah Hilir dengan jumlah
anggota kelompok tani sebanyak 31 orang, dan yang hadir dalam kegiatan
penyuluhan sebanyak 15 orang. Alasan pemilihan kelompok tani ini antara lain
nya merupakan salah satu kerja sama dengan stakeholder dinas tanaman pangan dan
penyuluhan pertanian kabupaten rokan hulu dan kesepakatan dengan PPL di
kecamatan rambah hilir, maka kelompok tani ini lah yang direkomedasikan kepada
kami selaku mahasiswa yang melakukan penyuluhan.
3.3. Materi
Penyuluhan
Meteri
yang dipilih untuk kegiatan penyuluhan ini adalah pembuatan pupuk mikro
organisme lokal (MOL) dengan nasi bekas. Alasan kami pemilihan materi tersebur
seiring dengan murah dan mudah dalam pembuatan pupuk tersebut, disamping itu
juga petani dapat dibuat kapan saja dan dimana saja dan sangat hemat sesuai
dengan ini kantong petani yang tidak terlalu rumit dan pastinya pupuk organik
ini lebih ramah lingkungan dan juga dapat menggunakan makanan yang sudah tidak
dapat dikonsumsi lagi untuk dijadikan sumber energi bagi tanaman kita.
3.4. Metode
Peyampaian
Metode
penyuluhan yang dipakai adalah dengan cara mempresentasi kan dengan alat peraga
slide show, pemutaran film yang sesuai dengan topik pembahasan selanjutnya
diakhiri diskusi terbuka. Alasan kami pemilihan metode ini dikarenakan dengan
cara tersebut kami yang menyampaikan dan warga yang mendengarkan dapat dan
mudah dipahami sehingga diharapakan petani lebih mudah menangkap materi yang
disampaiakan dan dapat membuat suasana diskusi lebih aktif.
3.5. Alat dan
Bahan Penyuluhan
Alat
dan bahan penyuluhan yang gunakan adalah infokus dan layarnya yang gunakan untuk
warga dapat melihat materi secara langsung apa yang kami sampaikan dan juga copian
materi supaya warga dapat membawa sebagai knangan dari kami untuk dibaca di
rumah manakala lupa cara atau materi tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Kelompok Tani Sasaran
Kelompok
tani subur jaya ini berdiri pada tahun 2001 yang berdomisili di Muara Rumbai
Kecamatan Rambah Hilir, yang beranggotan 31 orang yang tersebar diseluruh
kecamatan. Struktur pengurus Kelompok Tani Subur Jaya ini diketuai oleh Bapak
Yulisman, dengan komoditi usaha tani yang cukup beragam yang diantaranya adalah
padi dan jangung.
Penyuluh
|
Balasroha Damanik
|
Ketua Kelompok Tani Subur Jaya
|
Yulisman
|
Bendahara
|
Abdul
Gafur
|
Sekretaris
|
Usman
|
Anggota
|
Gambar 4.1
Struktur Pengurus Kelompok Tani Subur Jaya
4.2. Profil Penyuluh dan Wilayah Penyuluhan
Penyuluh
Kelompok Tani Subur Jaya ini adalah Bapak Balasroha Damanik yang bertempat
tinggal di Simpang D Du SkpC Kec. Rambah Kab. Rokan Hulu dengan memiliki
wilayah kerjanya adalah kelompok tani yang berdomisisli di seluruh Desa Kec.
Rambah Hilir yang juga merupakan tempat kerja beliu sesuai dengan inturksi
Dinas terkait yang kini membawahi beliau.
Beberapa hal yang menjadi tantangan beserta kendala yang diperoleh
dari penyuluh, diantaranya meliputi terbatasnya dana operasional yang dimiliki
oleh penyuluh pertanian. Sehingga, menyebabkan penyuluh tidak mampu
menyampaikan informasi ke petani yang disertai menggunakan metode
demonstrasi/contoh cara kerja disetiap kegiatan penyuluhannya, serta melakukan
pembimbingan untuk datang ke lapangan menyelesaikan peemasalahan petani. Namun,
dikatakan penyuluh pertemuan maupun kunjungan untuk melakukan pendekatan dengan
petani selama ini, terhadap komunikasi dua arah tetap dilakukan dan dianggap
tidak boleh diabaikan.
Terbatasnya
waktu yang dimiliki penyuluh pertanian untuk selalu membimbing maupun membina
petani, yang mana penyuluh juga harus dapat membagi waktunya dengan kegiatan
lainnya. Menyebabkan penyuluh terkadang tidak dapat memberikan pelayanan secara
maksimal atas semua kebutuhan petani selama ini. Meskipun penyuluh merupakan warga
setempat. Adapun dalam bidang pertanian itu sendiri, usaha yang dilakukan penyuluh
untuk mengubah kebiasaan petani terkadang penyuluh mengalami kesulitan dalam
menerapkan teknologi baru yang menjadi program pemerintah daerah selama ini.
Hal itu, karena sebagian petani merasa sulit untuk beralih kearah teknologi
baru, mereka lebih cendrung menerapkan teknologi lama. Alasannya, sebagian para
petani memiliki anggapan dari teknologi lama dinilai lebih menguntungkan dan
dapat mengurangi kegagalan dalam usaha tani mereka. Sehingga penerapan
teknologi baru yang akan diterapkan kepada petani untuk mencapai peningkatan
hasil usahatani tidak dapat dicapai secara maksimal secara keseluruhan selama
ini.
4.3. Keberjalan Proses Penyuluhan
Awalnya
kami datang ke lokasi penyuluhan yaitu salah satu rumah warga tepatnya
dikampung pasir panjang 1 jam sebelum waktu yang telah ditentukan dijadwal
undangan 15.00 WIB, guna memastikan tempat dan alat perlengkapan lainnya baik
itu minum dan snacknya. Seiring waktu berjalan satu demi satu warga berdatangan
hingga terkumpullah semua warga sebanyak 15 orang, selanjutnya kita mulai acara
penyuluhan nya yang pertama dibuka Nofrida sebagai MC dan mempersilahkkan ketua
kelompok tani bapak Yulisman sebagai kata sambutan, kemudian tanpa
memperpanjang waktu langsung saja mempersilahkan Balyan Nasution sebagai
pemateri dalam penyuluhan kali ini dengan topik pembahasan pembuatan pupuk MOL
nasi dan disamping itu Ricky Oliv mulai membagikan minum dan gorengan sebagai
cemilan ringan warga sambil mendengarkan dengan seksama materi yang
disampaikan, juga tidak lupa Himpun Harahap yang sibuk mengambil gambar sebagai
dokumentasi untuk kami. Setelah penyampaian selesai dan diskusi yang begitu
alot lebih kurang 30 menit saat nya kami menyudahi acara tersebut dan diakhiri
foto bersama didepan rumah lokasi penyuluhan tersebut, juga sebagai tanda
terima kasih kami memberikan kenangan sebingkai sertifikat sebagai
partisipasinya dalam proses penyuluhan olah kami mahasiswa agribisnis fakultas
pertanian universitas pasir pengaraian.
BAB V
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
5.1 Ketercapaian Tujuan Penyuluhan
Tingkat kepahaman warga
yang hadir pada saat itu cukup baik, ini dikarenakan tingkat kesulitan materi
yang kami sampaikan tidak terlalu berat terbukti dengan indikator bertanya dan
terus memberikan banyak contoh ketanaman sekita rumah untuk di praktikkan.
5.2. Evaluasi / Catatan dari Penyuluh
Evaluasi
tepatnya tidak ada, karena kami adalah penyuluh mahasiswa pertama yang menyuluh
kelompok tani tesebut sejak berdiri nya kelompok tani itu. Untuk pesan atau
catatan nya dari kelompok tani berharap hal seperti kiranya terus dapat
berlangsung dan kiranya kelompok tani ini dapat bekerja sama baik dalam
pengembangan ilmu pengetehuan atau lainnya yang pasti baik untuk kelompok tani
dan juga kami mahasiswa. Dan untuk evaluasi dari PPL nya tidak ada juga
dikareanakan beliu tidak dapat hadir bersama kami dengan beberapa hal urusan
yang tidak dapat ditinggal pada saat itu.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil dari kegiatann penyuluhan yang telah dilaksanakan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Setelah
dilaksanakan kegiatan penyuluhan tentang pembuatan pupuk mikro organisme lokal
dari nasi, pemahaman petani terhadap materi tersebut meningkat dan hal ini bisa
dilihat dengan banyaknya pertanyaan yang mengarah untuk mencoba nya dirumah
masing-masing.
2.
Kegiatan
penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan lancar, yang awal acaranya tadi
dimulai pukul 15.00 WIB dengan pembukaan, sambutan ketua kelompok tani dan
kemudian penyampaian materi lalu diskusi terbuka dan ditutup pada pukul 16.30
WIB.
3.
Dampak dari
kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain terjalinnya silaturahmi antara
mahasiswa dengan masyarakat pasir panjang khusus nya anggota Kelompok Tani
Subur Jaya Muara Rumbai dan kiranya dapat membantu meningkat nya daya pikir
petani akan pengguanaan bahan seperti nasi bekas yang tidak dapat dikonsumsi
manusia tersebut dapat diuabah menjadi pupuk dan sumber makanan bagi tanaman
dengan benar.
6.2. Saran
Saran
yang diajukan setelah kegiatan penyuluhan ini antara lain:
1.
Kepada petani
sebaiknya menigkatkan partisipasinya dalam kegiatan penyuluhan-penyuluhan yang
telah dilakukan.
2.
Kepada penyuluh
sebaiknya menigkatkan tatap muka langsung atau sering meninjau kelompok tani
kelapangan demi terciptanya kesesuaian baik itu informasi baru atau
perkembangan teknologi dibidang pertanian.
3.
Kepada praktikan
sebaiknya dapat memanfaat kan waktu tersebut dengan sebaik mungkin untuk dapar
berbagi bersama petani, sehingga dengan hal kegiatan yang tutun langsung
kelapangan seperti dapar berlangsung dengan baik dan rekomendasi-rekomendasi
yang benar benar dibutuhkan petani dapat kita membantu menyampaikan nya kepada
pihak yang bersangkutan dan juga sebagai tempat praktik lapangan untuk
dikemudian hari udah terbiasa.
4.
Kepada dosen
pembimbing kiranya ini merupakan sistem pembelajaran sangat bagus untuk tetap
berlangsung hingga ke mahasiswa selanjutnya guna untuk melatih kreatifitas
percakapan, dan mental turun langsung kelapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2006 Undang Undang Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan. Departemen Pertanian
Arif Wijianto. 2005. Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Fakultas Pertanian UNS: Surakarta
Ashari. S 1995. Holtikultura
Aspek Budidaya. Universitas Indonesia. Press. Jakarta
Departemen Pertanian Indonesia. 2008. Strategi, Metode dan Teknik Penyuluhan, http://pfi2pdata.litbang.deptan.go.id
Diakses pada tanggal 09 Mei 2016 pukul 19.00 WIB
Hewindati, Yuni Tri 2006. Holtikultura, Universitas Terbuka. Jakarta
Mardikanto T. 2005. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret
University Press
Salim, F, 1986. Strategi
Belajar Mengajar Pertanian, Bandung: Pustaka Martim
Septana, W Dan Ashari. 2007. Teknik Penyuluhan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Soeharto. 2005. Prinsip
Dasar Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian. UI Press. Jakarta
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/ Kelompok Tani
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/
Penyuluhan Pertanian
Https://Www.Scribd.Com/Doc. Laporan Mol Nasi
Http://Dkwek.Com.
Membuat Mol Mikro Organisme Larut Dari Nasi Bekas
Lampiran-Lampiran
Lampiran 1.
Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar